Berita

Masyarakat Wajib Diberitahu Pemahaman Demokrasi

Pemilu 2024 Jangan Muncul Perpecahan

<p><strong>(Padang – IKAL):</strong> Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar membuka secara resmi Dialog Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Pemprovinsi Sumater Barat. Dialog Kebangsaan ini mengangkat tema <i>Peran Strategis Sumatera Barat Dalam Penguatan Demokrasi Untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional</i>, acara yang diselenggarakan Lemhanas RI ini dilaksanakan mulai (25-27/11/2022) di Hotel Santika Premiere, Padang, Sumatera Barat.</p><p>Dalam kata sambutan acara ini Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar mengingatkan bahwa perbedaan dalam demokrasi adalah sebuah keniscayaan, karena itu perlu kedewasaan dalam menyikapinya agar tidak muncul perpecahan, terutama menjelang Pemilu 2024.</p><p>“Agar seluruh pihak yang terkait, termasuk alumni Lemhannas berkewajiban untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang sikap yang benar dalam berdemokrasi,” tegas Jenderal TNI (Purn) Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar.</p><p>Sementara itu dalam kesempatan yang sama Deputi Pengkajian Lemhannas, Reni Mayerni mengatakan bahwa Sumatera Barat pada awal kemerdekaan adalah tempat belajar tentang keberagaman karena tokoh bangsa yang muncul dari daerah itu memiliki paham yang beragam, ada nasionalis, paham kanan, dan juga paham kiri. Ia menilai masyarakat Sumbar sudah cerdas dan paham betul tentang keberagaman.</p><p>Reni menambahkan Pemilu 2024 yang prosesnya sudah dimulai pada 2023 adalah ujian berat sehingga dia mengajak semua pihak untuk cerdas menyampaikan narasi, termasuk di media agar bisa memberikan pendidikan kepada masyarakat supaya lebih cerdas dalam bernegara dan berpolitik.</p><p>Sedangkan Gubernur Sumatera Barat yang diwakili Kepala Badan Kesbangpol Sumbar, Jefrinal Arifin, menjelaskan bahwa masyarakat Minangkabau telah mengenal dan menerapkan sistem demokrasi sejak berabad-abad yang lalu. “Oleh karena itu merupakan hal yang wajar ketika revolusi berakhir, daerah ini dengan cepat menangkap kembali spirit demokrasi yang telah sekian lama terpasung di bawah rezim kolonial,” jelasnya.</p><p>Masyarakat Minangkabau, mempedomani falsafah ”Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” yang dalam implementasinya dijadikan landasan bertingkah laku dan berbicara. Kondisi sosial masyarakat Minangkabau yang hingga saat ini cenderung kondusif dan tidak meletup-letup dalam menjelaskan keinginan dan pendapat adalah modal utama daerah ini untuk memajukan pembangunan di daerah khususnya dan pembangunan nasional umumnya.</p><p>Pada bagian lain anggota DPRD Sumbar yang juga alumni Lemhannas angkatan 60, Zulkenedi Said, menegaskan pihaknya menginisiasi dialog kebangsaan dengan mengundang seluruh alumni Lemhannas angkatan 60 ke Padang untuk menunjukkan kondisi sebenarnya di lapangan.</p><p>Saat pembukaan acara ini, ditandai dengan pemukulan gong oleh Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI (IKAL) Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar, didampingi Deputi Pengkajian Strategik Lemhanas RI, Prof. Dr, Ir. Reni Maryeni, MP, Anggota DPRD Sumbar sekaligus sebagai inisiator Dialog Kebangsaan Zulkenedi Said, Kaban Kesbangpol Sumbar serta pejabat lainnya. <strong>(Humas DPP IKAL)</strong></p>


Berita Terkait